Rabu, 25 Maret 2015

Kisah Cinta Level: Nobita

*Puter lagu Kunto Aji - Terlalu Lama Sendiri*

Kurang lebih 2 tahun saya hidup sendiri, atau bahasa nggak manusiawi-nya adalah jomblo. Ada yang bilang 2 tahun itu sebentar, ada juga yang bilang 2 tahun itu terlalu lama. Tapi kalo menurut saya sendiri, hitungan lama atau enggak itu tergantung pada masing-masing orangnya. Orang yang dari lahir belum pernah pacaran, mungkin jomblo bukanlah masalah. Beda dengan orang yang udah pernah pacaran, lalu menjomblo, bisa aja menjadi masalah. Nah, intinya sebenernya tentang kebiasaan. 

Kalo sedari kecil belum pernah pacaran, (mungkin) nggak ada masalah karena nggak ada suatu kebiasaan yang harus diubah. Berbeda dengan orang yang pernah pacaran, kemudian menjomblo. Bisa dilihat, kebiasaan orang pacaran adalah apa-apa dilakuin bareng pacar. Ketika udah putus, otomatis apa-apa dilakuin sendiri. Mengubah kebiasaan-kebiasaan yang udah sering dilakuin bareng, menjadi dilakuin sendiri. Ini yang menjadi beda. Ya namanya mengubah kebiasaan emang bukan hal yang mudah.

Minggu, 15 Maret 2015

Kisah Sedih di Hari Minggu

Ayah : "Tunggu ada rejeki dulu ya."

Saya nggak bisa berkata-kata. Saya sedih ketika mendapatkan pesan ini dari Ayah setelah saya meminta sesuatu. Saya nggak punya apa-apa, semuanya masih minta dari orangtua. Saya malu. Saya merasa menjadi orang yang  masih menyia-nyiakan hidup hingga saat ini. Di umur saya yang udah segini, belum ada yang saya lakukan untuk membuat orangtua saya bangga. Di umur saya yang udah segini, belum ada yang bisa saya hasilkan. Seharusnya saya nggak seperti ini.

Mau sampai kapan saya minta-minta kepada orangtua?
Mau sampai kapan saya menghabiskan waktu sia-sia sementara orang lain, di umur yang sama dengan saya, bahkan lebih muda, udah bisa hidup mandiri?
Mau butuh berapa kalimat lagi dari orangtua untuk menyadarkan saya?
Mau sampai kapan saya mengeluh di atas segala sesuatu yang seharusnya saya syukuri?

Udah saatnya saya bertanggungjawab untuk diri saya sendiri. Udah saatnya saya menghargai waktu yang saya punya. Udah saatnya saya menyicil untuk bisa hidup mandiri. Udah saatnya saya mempersiapkan diri untuk masa depan. Udah saatnya saya membahagikan orangtua saya, selagi mereka masih ada.

Saya merasa tulisan ini berantakan. Saya hanya menulis segala sesuatu yang saat ini saya pikirkan dan saya rasakan. Pada intinya adalah saya sadar nggak bisa terus menerus minta dari orangtua, dan seharusnya saya sadar untuk mempersiapkan diri saya menjadi mandiri dari sekarang, nggak menunda-nunda.

Saya kacau tapi saya yakin belum terlambat untuk memperbaiki diri.
Maafkan saya, Ayah dan Ibu, saya terbuai.

Jumat, 13 Maret 2015

Meresah di Jalan

Udah kurang lebih lima tahun saya tinggal di Jogja. Dari awal SMA hingga sekarang masuk semester empat bangku kuliah. Sampai saat ini saya masih merasa cukup nyaman-nyaman aja tinggal di Jogja. Namun harus diakui saya juga punya beberapa pengalaman yang nggak enak. Tapi bukan itu yang ingin saya bahas kali ini, melainkan keresahan-keresehan yang lagi sering saya alami belakangan ini.

Nggak sedikit yang bilang bahwa Jogja sekarang makin padat, terutama di jalan raya. Bahkan seringkali Jogja macet. Saya setuju. Tiap tahunnya pastilah Jogja menjadi salah satu destinasi utama baik para pelajar, mahasiswa, ataupun pekerja sehingga menambah jumlah penduduknya. Saya mengakuinya namun saya nggak mau ikut-ikut mengeluhkan itu. Bisa dibilang saya sebenernya juga menjadi bagian dari padatnya Joga kalo dilihat dari alasan tersebut.

Kamis, 05 Maret 2015

Sebuah Nama

Nama adalah doa.

x

Apalah arti sebuah nama.


Mungkin bukan cuma saya aja yang bertanya-bertanya mana yang benar di antara kedua ungkapan itu. Mugkin juga ini bukan masalah mana yang benar dan mana yang salah, tapi mana yang lebih kamu percayai. Lalu, mana yang lebih saya percayai?

Berhubung saya bangga dengan nama saya sendiri, saya lebih percaya dengan ungkapan bahwa nama adalah doa. Saya rasa orangtua memberi saya nama nggak dengan alasan supaya anaknya nggak dipanggil "Heh" atau "Woy" sama orang lain. Ada harapan dan doa kenapa anaknya diberikan nama. Ya kayaknya sih gitu..